PHINTAS Weekly Report 31st October 2022
View PDF
31 Oct 2022

DOMESTIC MARKET REVIEW

IHSG [Resistance : 7100] [Pivot : 7050] [Support : 7000]

Indeks-indeks Wall Street menguat signifikan di Jumat (28/10). Penguatan didorong oleh realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 2.6% qoq di Q2-2022, lebih tinggi dari perkiraan di 2.4% qoq. Selain itu, the Fed yang mulai terbelah mengenai arah pengetatan kebijakan moneter kedepannya turut meredam kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi. Pasar masih menimbang seberapa dalam potensi resesi dalam 6-9 bulan kedepan. Meski demikian, IHSG masih rawan koreksi lanjutan, terutama di Senin (30/10).

Perhatikan support area di kisaran level psikologis 7000-7030 di Senin (30/10). Kondisi tersebut didukung sinyal overbought pada Stochastic RSI. IHSG diperkirakan kembali fluktuatif di 7000-7100 pada pekan ini. IHSG masih dibayangi oleh kondisi nilai tukar Rupiah yang masih tertahan di kisaran Rp15,500-Rp15,600 per USD. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan sukubunga acuan ECB sebesar 75 bps (27/10) dan ekspektasi kenaikan serupa (75 bps) oleh the Fed di 3 November 2022.

Cermati peluang speculative buy pada saham-saham dengan potensi technical rebound seperti UNVR, UNTR, ADRO dan INCO, serta emiten dengan sinyal bullish yang cukup kuat, seperti AKRA dan AMRT.

POINTS OF INTEREST

• Indeks-indeks Wall Street menguat signifikan di Jumat (28/10).

• Realisasi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2.6% qoq di Q2-2022, lebih tinggi dari perkiraan di 2.4% qoq.

• The Fed mulai terbelah mengenai arah pengetatan kebijakan moneter kedepannya.

• IHSG masih rawan koreksi lanjutan, terutama di Senin (30/10). IHSG diperkirakan kembali fluktuatif di 7000-7100 pada pekan ini. • IHSG masih dibayangi oleh kondisi nilai tukar Rupiah yang masih tertahan di kisaran Rp15,500-Rp15,600 per USD.

• BI diperkirakan kembali menaikan sukubunga acuan di November 2022 dan Desember 2022.

• Top picks : UNVR, UNTR, ADRO dan INCO, AKRA dan AMRT.

MARKET NEWS

BIRD PT Blue Bird Tbk PT

Blue Bird Tbk (BIRD) berhasil mencatatkan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp260.63 miliar pada 9M22, setelah mencatatkan kerugian sebesar Rp66.19 miliar pada 9M21. Hal ini didorong dari peningkatan pendapatan neto menjadi Rp2.51 triliun (+73.10% yoy) pada periode yang sama. Sementara itu, laba kotor naik menjadi Rp737.31 miliar (+167.25% yoy) pada 9M22.

MTEL PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) membukukan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp5.61 triliun (+11.53% yoy) hingga September 2022. Pertumbuhan pendapatan ini mendorong peningkatan laba kotor menjadi Rp2.60 triliun (+6.56% yoy). Sementara itu, laba tahun berjalan naik menjadi Rp1.23 triliun (+18.27% yoy) pada 9M22.

DYAN PT Dyandra Media Internasional Tbk

PT Dyandra Media Internasional Tbk (DYAN) mencatatkan peningkatan pendapatan menjadi Rp631.30 miliar (+178.14% yoy) pada 9M22. Sejalan dengan peningkatan tersebut, laba kotor juga naik menjadi Rp213.07 miliar (+212.28% yoy). Di sisi lain, DYAN berhasil mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp21.12 miliar di 9M22 dari rugi Rp72.33 miliar di 9M21.

BEST PT Bekasi Fajar Tbk

PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) mencatatkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp406.72 miliar (+245.82% yoy) hingga September 2022. Pertumbuhan pendapatan tersebut, sejalan dengan laba kotor yang meningkat menjadi Rp252.94 miliar (+401.96% yoy). Di sisi lain, BEST berhasil mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp94.66 miliar di 9M22 dari rugi bersih Rp90.73 miliar di 9M21.

HATM PT Habsco Trans Maritima Tbk

PT Habso Trans Maritima Tbk (HATM) mencatatkan kenaikan laba bersih menjadi Rp93.93 miliar (+71.12% yoy) pada 9M22. Kenaikan laba bersih tersebut, didorong dari peningkatan pendapatan menjadi Rp262.53 miliar (+52.52% yoy) pada periode yang sama. Sementara itu, laba kotor naik menjadi Rp108.80 miliar (+88.11% yoy) pada 9M22.